Comments Pictures">More Images @ MyNiceProfile.com
Hello! Comments Pictures
More Images @ MyNiceProfile.com Welcome Comments Pictures

Kamis, 26 Juni 2014

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan, ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seperti yang telah banyak kita temukan bahwa gaya megajar yang kurang disukai oleh siswa akan berpengaruh pada tinggi-rendahnya minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.


B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis akan membahas masalah umum yaitu “ Bagaimana cara meningkatkan  prestasi belajar anak sekolah dasar dengan menggunakan media pembelajaran”. Berikut adalah sub masalah yang akan penulis bahas :
  1.   Apa yang dimaksud media pembelajaran dan prestasi belajar?
  2. Apa fungsi media pembelajaran ?
  3. 3Apa saja peranan media pembelajaran ?
  4. 4Apa saja jenis-jenis media pembelajara ?
  5. 5Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar?


C.    Tujuan
1.  Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran dan prestasi belajar
2. Untuk megetahui fungsi media pembelajaran
3. untuk mengetahui peranan media pembelajaran
4. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran
5.  Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

E.     Manfaat
1. Dapat memahami pengertiani media pembelajaran dan prestasi belajar
2. Dapat memanfaatkankelebihan-kelebihan pada setiap media pembelajaran
3. Dapat menggunakan peranan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
4. Dapat menggunakan berbagai jenis media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
5.  Dapat mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PRESTASI BELAJAR
1.      Pengertian Media Pembelajaran
     Kata media berasal daribahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin yang merupakanbentukjamak dari medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengatar, yaitu perantara atau pengatar sumberpesan dengan penerima pesan.
Menurut Gerlach dan ely (dalam Hamdani 2010 : 243)) media apabila dipahami secara garis besar, media adalah manusia, materi, ataukejadian yang membangun kondisi agar sisw mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau eletronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
            Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang  mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional  atau mengadung maksud-maksud pengajaran.
Menurut para pakar, media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, vedeo camera, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.
            Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajar dan media yang digunakan pun baru sebatas alat bantu visual. Sekitar abad ke-20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan alat audio mulai dilakukan sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),  khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
            Selain membangkitka motivasi dan minat siswa, media pembeljaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data  dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
2. Pengertian Prestasi Belajar
P  a) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang  tidak melakukan kegiatan.
b   b) W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwaprestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
c    c) Qahar dan Jamarah mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang meyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan.
d   d)  Harahap memberikan batasab bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang  berkenaan dengan penguasaan bahan  pelajara yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum;
e    e)  Arif Gunarso (1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
f)       Arif Gunarso (1985: 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yag dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Menurut Gegne (dalam Hamdani 2010: 138) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategis, kognitif, informasi verbal, sikap, dan keterampilan.
            Prestasi belajar dibidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah megikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyataka dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritaka hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada preode tertentu.
            Setelah menelusuri uraian diatas, dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
            Berdasarkan pejelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan meilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses mengajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan seseorang sesuai dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar.
            Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
B. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
          Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua unsur ini sangat berkaitan, penentuan metode mengajar akan mempengaruhi media pembelajaran yang digunakan, meskipun masih banyak hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, seperti tujuan pembeljaran, materi pembelajaran, dan karakteristik siswa.
          Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Dari pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar. Menurut Hamalik, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.

Menurut Gerlach & Ely (dalam Hamdani 2010: 246) Tiga kelebihan kemampuan adalah sebagai berikut :
1.      Kemampuan fiksatif, artinya dapat  menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian disimpan, dan pada saat diperlukan dapat ditunjukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2.      Kemampuan menipulatif, artinya dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagi perubahan (manipulasi) sesuai dengan keperluan, misalnya ukuran, kecepatan, warnanya diubah, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
3.      Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serampak, misalnya siaran TV atau Radio.

Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar; memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan; dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

         Berdasarkan  uraian di atas dapat dikatakan bahwa beberapa pendidik atau guru mempunyai gaya yang berbeda dalam mengadakan pembelajaran, yang menyebutkan bahwa gaya atau model pembelajaran guru yang diadakan akan lebih bermanfaat dengan menggunakan media, serta pembelajaran yang diadakan akan lebih efektif dengan menggunakan media yang berbeda secara berkelanjutan. Maksudnya adalah pembelajaran akan lebih efektif jika penggunaan media pembelajaran tersebut tidak monoton, tetapi diavariasikan dengan media yang lainnya secara bervariasi. Sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih berminat dalam mengikuti pelajaran, karena dengan penggunaan media pendidikan dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran sehingga siswa mendapat nilai yang lebih tinggi.
C. PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Peranan Media Belajar dalam KBM di Kelas
Saat proses pembelajaran (KBM) sedang berlangsung, guru mungkin menampilkan atau menggunakan media belajar (pembelajaran) dengan suatu atau beberapa tujuan. Beberapa tujuan yang menjadikan alasan seorang guru menggunakan media belajar adalah:
1)      Sumber bahan belajar siswa. Dalam hal ini media belajar akan mempunyai peran sebagai sarana dimana siswa menemukan bahan-bahan yang akan dipelajarinya, baik secara individual ataupun secara berkelompok. Peranan media sebagai sumber belajar akan membantu guru dalam kegiatan tugas mengajarnya.
2)      Memperjelas bahan pengajaran oleh guru. Seringkali pesan yang disampaikan guru terlalu verbal (terlalu banyak kata-kata) sehingga justru menjadi tidak jelas bagi siswa. Media pembelajaran dapat membantu guru mengurangi verbalisme, misalnya dalam bentuk benda nyata atau model, guru tidak perlu menjelaskan terlalu bertele-tele tentang suatu alat atau benda yang harus dipelajari siswa. Dengan demikian, bahan pengajaran yang diberikan guru menjadi lebih jelas dan dapat dengan mudah dipahami siswa.
3)      Memancing atau memicu munculnya persoalan untuk diangkat ke permukaan dan dikaji secara lebih mendalam. Adalah merupakan suatu cara yang unik dan menarik apabila siswa menemukan sendiri persoalan yang akan dipelajarinya. Mereka mempunyai interest terhadap suatu fenomena tertentu yang dapat ditampilkan atau dipicu oleh sebuah media pembelajaran. Sebuah media belajar yang disajikan di awal-awal pembelajaran barangkali dapat digunakan untuk memancing munculnya persoalan di benak siswa dan memicu  rasa ingin tahu mereka.

2. Kegunaan Media dalam Situasi-Situasi KBM Tertentu
Pada saat-saat tertentu di dalam KBM atau pembelajaran guru dapat pula menggunakan media pembelajaran karena alasan-alasan tertentu, di antaranya sebagai berikut:
1   a) Bahan Pembelajaran Sulit dan Kompleks untuk Dipahami Siswa. Pada situasi di mana bahan pembelajaran yang sedang dipelajari siswa sangat sulit atau terlalu kompleks untuk dipahami, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang mungkin dapat mempermudah belajar siswa. Bahan-bahan yang sulit dan kompleks ini misalnya, dapat disajikan dalam bentuk diagram, gambar, model-model, atau desain grafis lain yang menyederhanakan bahan pembelajaran yang terlalu sulit dan kompleks tadi sehingga menjadi lebih mudah dipahami.
2   b)  Terbatasnya Sumber Pengajaran. Kadangkala keterbatasan sumber belajar tertentu, misalnya buku siswa dapat diatasi dengan menyajikan sumber belajar yang lain, misalnya guntingan koran. Pada alasan kedua ini, sumber utama pembelajaran dapat diatasi dengan media pembelajaran sederhana. Tentu saja untuk dapat memperoleh pencapaian tujuan ini diperlukan kreativitas guru yang bersangkutan, yaitu dengan memanfaatkan semaksimal mungkin setiap sumber daya yang mungkin sebelumnya tidak dianggap sebagai sumber belajar yang ideal.
     C) Berkurangnya atensi siswa terhadap KBM. Pada waktu-waktu tertentu, siswa dapat kehilangan fokus dan atensi (perhatian terhadap KBM) yang dilaksanakan oleh guru. Untuk memperbaiki situasi demikian guru dapat saja menggunakan media pembelajaran tertentu untuk kembali meraih perhatian siswa terhadap KBM. Kehilangan fokus dan atensi terhadap pembelajaran tentu saja sangat berpengaruh tidak hanya pada proses pembelajaran (KBM) yang sedang berlangsung, tetapi tentu saja akan berimplikasi pada hasil belajar yang akan mereka capai.
4    d)  Guru terlalu lelah dan kehilangan gairah dalam mengajar. Guru adalah manusia biasa yang sesekali dalam melaksanakan profesinya dapat kehilangan semangat dan gairah. Biasanya faktor penyebabnya adalah karena guru terlalu lelah dengan jadwal mengajar yang demikian padat ditambah tugas-tugas keadministrasian dan pembimbingan siswa di luar jam mengajarnya yang rutin. Untuk mengatasi hal ini tentu sangat baik bila guru mencoba menggunakan media belajar atau sumber belajar yang dapat membantunya untuk mengemat energi dan memudahkannya dalam memfasilitasi siswa agar belajarnya tidak terlalu besar ketergantungannya kepada guru sebagai sumber belajar.
D. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang digunakan dalam pembelajaran beraneka ragam. Seseorang guru harus dapat memilih salah satu media pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Media pembelajaran dikelompokan  menjadi tiga yaitu :
1. Media Audio
            Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk media audio. Pengguaan media audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan meteri ajaran tentang mendengarkan.
Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). 
2. Media Visual
            Media visual adalah  media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yangf sering digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (Project Visuals). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (mition picture).
Adapun media yang tidak dapat diproyeksikan adalah gambar yang disajikan secara fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan atau isi pelajaran, yang akan disampaikan kepada siswa. Media yang diproyeksikan adalah media yang menggunakan alat proyeksi (proyektor) sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (screen).
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media ini perangkat lunak (soft ware) yang melengkapi alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan. 
3. Media Audio-Visual
            Sesuai dengan namanya, media ii merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Audio visual akan mejadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin mantap dan optimal. Selain itu, media dalam batas-batas terbentuk dapat juga melakuka peran dan tugas guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi bara siswa untuk belajar. Cotoh media audio visual, diantaranya program vedio atau televisi, vedio atau televisi intruksional, dan program slide suara (soundslide).
Media audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Pada dasarnya, faktor faktor yang memengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern).
1. Faktor Internal
            Faktor internal adalah faktor yag berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut.
1)      Kecerdasan (inteligensi)
         Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri degan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakala perkembanga ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak lainya sehingga anak  pada usia tertentu sudah  memiliki tigkat kecrdasan lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayaya. Oleh karea itu, jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar megajar.
         Tingkat intelegensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang siswa, semakin tinggi pula peluang untuk meraih pestasi yang tinggi.
2)  Faktor Jasmaniah atau Faktor Fisiologis
          Kondissi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Uzer dan Lilis megatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku.
3)  Sikap
          Sikap yaitu suatu kecendrungan untuk  mereaksi terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap  seseorang dapat dipegaruhi oleh fakto pegetahuan, kebiasaa da keyakinan.
          Dari dalam diri siswa harus ada sikap positif (menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkanya untuk belajar. Adapu siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada sesama siswa atau guruya tidak akan mempunyai kemauan untuk belajar.
4)  Minat
          Minat menurut para ahlipsikologi adalah suatu kecendrungan untuk selalu memerhatikan dan megingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini kerat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang. Dapat dikatakan minat itu terjadi karea perasaan senang terhadap sesuatu. Minat memiliki pengaruh besar terhadap pembelajaran. Jika menyukai sesuatu mata pelajaran, siswa akan belajar denga senang hati tanpa rasa beban.
          Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapt memengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorag mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu, akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diingikannya dapat tercapai.
5)  Bakat
          Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yag akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertetu sesuai dengan kapasitas masing-masing.  
          Pengertian tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleng Ngalim Purwanto (1986: 28) bahwa bakatdalam hal ini, lebih dekat pengertiannya dengan kata attitude, yang berarti kecakapan yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. Adapun kartono (1995: 2) menyatakan bahwa bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajarakan menjadi kecakapan yang nyata.
          Dari pendapat diatas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Bakat memengaruhi tinggi-rendahya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar, terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik.
6)  Motivasi
          Motivasi adalah segala sesuatu yang medorong seseorang untuk melakuka sesuatu. Motivasi dapat meetukan baik-tidaknya dalam mecapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.
          Kuat lemahnya motivasi belajar turut memengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yag berasal dari dalam diri degan cara memikirkan masa depa yang penuh  tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
          Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting  karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula, dalam kegiatan belajar mengajar, seorang aak didik akan berhasil jika mempuyai motivasi untuk belajar.
          Dalam memberikan motivasi, guru harus berusaha mengarahkan perhatia siswa pada sasaran tertentu. Denga adanya dorongan dalam diri siswa, akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiata belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.
2. Faktor Eksternal
          Faktor eksteral terdiri atas dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial.
          Yang termasuk lingkungan soaial adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-lain. Adapu yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tingal dan waktu belajar. Pegaruh lingkungan pada ummunya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu.
Menurut slameto (dalam Hamdani 1995: 60), faktor ekstern yang dapat memengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah dan linkungan masyarakat.
1)  Keadaan Keluarga
          Keluarga merupakan ligkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pedidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil , tetapi bersifat meentukan dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia. Ada rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa ama itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif  karea rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong  dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
          Oleh karena itu, orangtua hedaknya meyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Adapu sekolah merupakan pedidikan lanjutan. Peralihan pedidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orangtua  dan guru sebagai pedidik  dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, ketika orangtua harus menaruh perhatian yeg serius tentang cara belajar aak dirumah. Perhatia oragtua dapat memberikan motivasi sehingga anak dapat belajar denga tekun. Hal ini karena anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan yang baik unyuk belajar.
2)  Keadaan Sekolah
          Sekolah merupakan lembaga pedidikan formal pertama yang sangat petig dalam menentukan keberhasila belajar siswa. Oleh karena itu, lingkugan sekolah yang baik dapat mendorong siswa utuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru degan siswa, alat-alat pembelajaran, dan kurikulum. Hubungan guru dan siswa yang kurang baik akan memengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Menurut kartono (dalam Hamdani 2010: 144), menyatakan bahwa guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yag akan diajarkan dan memiliki tingkah laku yag tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu, guru harus menguasai bahan pelajaran yang disajikan dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.
3) Lingkungan Masyarakat
            Disamping orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada.
          Dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seowa bertempat tinggal disuatu lingkungan temanya yang rajin belajar, kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temanya.







BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Secara harfiah media berarti perantara atau pengatar, yaitu perantara atau pengatar sumberpesan dengan penerima pesan sedangkan prestasi belajar merupaka tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menolak, menerima dan informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.
 Media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera serta dapat dapat mengatasi sikap pasif siswa. Peranan media pembelajaran ada dua macam yaitu peranan media belajar dalam KBM di kelas dan kegunaan media dalam situasi-situasi KBM tertentu.  Jenis-jenis media pembelajaran terdiri dari media audio, audio visual, dan media audio-visual.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada 2, yaitu faktor internal yang terdiri dari kecerdasan, faktor jasmaniah, sikap, minat, bakat dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari keadaan keluarga, keadaan sekolah da lingkungan masyarakat.
B. SARAN
Diharapkan kepada para pendidik untuk lebih memperhatikan penggunaan media yang cocok dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan dapat mengatasi rendahya prestasi belajar yang dialami oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA :

Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar