BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas
dan respons yang diharapkan, ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian,
dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seperti yang telah banyak kita temukan bahwa gaya megajar yang kurang
disukai oleh siswa akan berpengaruh pada tinggi-rendahnya minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran
bisa tercapai secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas penulis akan membahas masalah umum yaitu “ Bagaimana cara
meningkatkan prestasi belajar anak
sekolah dasar dengan menggunakan media pembelajaran”. Berikut adalah sub
masalah yang akan penulis bahas :
- Apa yang dimaksud media pembelajaran dan prestasi belajar?
- Apa fungsi media pembelajaran ?
- 3Apa saja peranan media pembelajaran ?
- 4Apa saja jenis-jenis media pembelajara ?
- 5Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari media pembelajaran dan prestasi belajar
2. Untuk megetahui
fungsi media pembelajaran
3. untuk mengetahui
peranan media pembelajaran
4. Untuk mengetahui
jenis-jenis media pembelajaran
5. Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
E.
Manfaat
1. Dapat memahami pengertiani media pembelajaran dan
prestasi belajar
2. Dapat memanfaatkankelebihan-kelebihan pada setiap media
pembelajaran
3. Dapat menggunakan peranan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran
4. Dapat menggunakan berbagai jenis media pembelajaran
dalam kegiatan belajar mengajar
5. Dapat mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi
rendahnya prestasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PRESTASI BELAJAR
1. Pengertian
Media Pembelajaran
Kata media
berasal daribahasa latin, yaitu medius
yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin yang merupakanbentukjamak dari
medium, dan secara harfiah berarti
perantara atau pengatar, yaitu perantara atau pengatar sumberpesan dengan
penerima pesan.
Menurut Gerlach dan ely (dalam Hamdani 2010 : 243)) media
apabila dipahami secara garis besar, media adalah manusia, materi, ataukejadian
yang membangun kondisi agar sisw mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Secara lebih khusus, diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis, atau eletronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual dan verbal.
Dengan
kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan
siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran
adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
intruksional atau mengadung
maksud-maksud pengajaran.
Menurut para pakar, media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang
terdiri atas buku, tape recorder, kaset, vedeo camera, foto, gambar, grafik,
televisi dan komputer.
Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk
mengajar dan media yang digunakan pun baru sebatas alat bantu visual. Sekitar
abad ke-20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan alat audio mulai
dilakukan sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Selain
membangkitka motivasi dan minat siswa, media pembeljaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.
2.
Pengertian Prestasi Belajar
P a) Prestasi adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama
seseorang tidak melakukan kegiatan.
b b) W.J.S.
Purwadarminta berpendapat bahwaprestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
c c) Qahar dan
Jamarah mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil
pekerjaan, hasil yang meyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan.
d d) Harahap
memberikan batasab bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan
dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan
penguasaan bahan pelajara yang disajikan
kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum;
e e) Arif Gunarso
(1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang
dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
f)
Arif Gunarso
(1985: 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yag
dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Menurut Gegne (dalam Hamdani 2010: 138) menyatakan
bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan
intelektual, strategis, kognitif, informasi verbal, sikap, dan keterampilan.
Prestasi
belajar dibidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang
meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah megikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang
relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha
belajar yang dinyataka dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang
menceritaka hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada preode tertentu.
Setelah
menelusuri uraian diatas, dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan
belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu
aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian,
prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar.
Berdasarkan
pejelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan
yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan meilai informasi-informasi
yang diperoleh dalam proses mengajar mengajar. Prestasi belajar seseorang
sesuai dengan tingkat keberhasilan seseorang sesuai dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi
setelah mengalami proses belajar.
Prestasi
belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
B. FUNGSI
MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam
proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar
dan media pembelajaran. Kedua unsur ini sangat berkaitan, penentuan metode
mengajar akan mempengaruhi media pembelajaran yang digunakan, meskipun masih
banyak hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, seperti tujuan
pembeljaran, materi pembelajaran, dan karakteristik siswa.
Media
adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media
pembelajaran adalah sebuah alat
yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan
ajar. Dari pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari
media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan
pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar. Menurut
Hamalik, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi
terhadap siswa.
Menurut
Gerlach & Ely (dalam Hamdani 2010: 246) Tiga kelebihan kemampuan adalah
sebagai berikut :
1.
Kemampuan
fiksatif, artinya dapat menangkap,
menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan
ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian
disimpan, dan pada saat diperlukan dapat ditunjukan dan diamati kembali seperti
kejadian aslinya.
2.
Kemampuan
menipulatif, artinya dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan
berbagi perubahan (manipulasi) sesuai dengan keperluan, misalnya ukuran,
kecepatan, warnanya diubah, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
3.
Kemampuan
distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam
satu kali penyajian secara serampak, misalnya siaran TV atau Radio.
Secara umum media pembelajaran
mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Sehingga dapat menimbulkan
kegairahan belajar; memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataan; dan memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Berdasarkan uraian di
atas dapat dikatakan bahwa beberapa pendidik atau guru mempunyai gaya yang
berbeda dalam mengadakan pembelajaran, yang menyebutkan bahwa gaya atau model
pembelajaran guru yang diadakan akan lebih bermanfaat dengan menggunakan media,
serta pembelajaran yang diadakan akan lebih efektif dengan menggunakan media
yang berbeda secara berkelanjutan. Maksudnya adalah pembelajaran akan lebih
efektif jika penggunaan media pembelajaran tersebut
tidak monoton, tetapi diavariasikan dengan media yang lainnya secara
bervariasi. Sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih berminat dalam
mengikuti pelajaran, karena dengan penggunaan media pendidikan dalam
pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran sehingga siswa
mendapat nilai yang lebih tinggi.
C. PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Peranan Media Belajar dalam KBM
di Kelas
Saat proses pembelajaran (KBM)
sedang berlangsung, guru mungkin menampilkan atau menggunakan media belajar
(pembelajaran) dengan suatu atau beberapa tujuan. Beberapa tujuan yang
menjadikan alasan seorang guru menggunakan media belajar adalah:
1)
Sumber bahan belajar siswa. Dalam hal
ini media belajar akan mempunyai peran sebagai sarana dimana siswa menemukan
bahan-bahan yang akan dipelajarinya, baik secara individual ataupun secara
berkelompok. Peranan media sebagai sumber belajar akan membantu guru dalam
kegiatan tugas mengajarnya.
2)
Memperjelas bahan pengajaran oleh guru. Seringkali
pesan yang disampaikan guru terlalu verbal (terlalu banyak kata-kata) sehingga
justru menjadi tidak jelas bagi siswa. Media pembelajaran dapat membantu guru
mengurangi verbalisme, misalnya dalam bentuk benda nyata atau model, guru tidak
perlu menjelaskan terlalu bertele-tele tentang suatu alat atau benda yang harus
dipelajari siswa. Dengan demikian, bahan pengajaran yang diberikan guru menjadi
lebih jelas dan dapat dengan mudah dipahami siswa.
3)
Memancing atau memicu munculnya persoalan untuk
diangkat ke permukaan dan dikaji secara lebih mendalam. Adalah
merupakan suatu cara yang unik dan menarik apabila siswa menemukan sendiri
persoalan yang akan dipelajarinya. Mereka mempunyai interest terhadap suatu
fenomena tertentu yang dapat ditampilkan atau dipicu oleh sebuah media
pembelajaran. Sebuah media belajar yang disajikan di awal-awal pembelajaran
barangkali dapat digunakan untuk memancing munculnya persoalan di benak siswa
dan memicu rasa ingin tahu mereka.
2. Kegunaan
Media dalam Situasi-Situasi KBM Tertentu
Pada saat-saat tertentu di dalam KBM atau pembelajaran guru dapat pula
menggunakan media pembelajaran karena alasan-alasan tertentu, di antaranya
sebagai berikut:
1 a) Bahan
Pembelajaran Sulit dan Kompleks untuk Dipahami Siswa. Pada situasi
di mana bahan pembelajaran yang sedang dipelajari siswa sangat sulit atau
terlalu kompleks untuk dipahami, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran
yang mungkin dapat mempermudah belajar siswa. Bahan-bahan yang sulit dan
kompleks ini misalnya, dapat disajikan dalam bentuk diagram, gambar,
model-model, atau desain grafis lain yang menyederhanakan bahan pembelajaran
yang terlalu sulit dan kompleks tadi sehingga menjadi lebih mudah dipahami.
2 b) Terbatasnya
Sumber Pengajaran. Kadangkala keterbatasan sumber belajar tertentu,
misalnya buku siswa dapat diatasi dengan menyajikan sumber belajar yang lain,
misalnya guntingan koran. Pada alasan kedua ini, sumber utama pembelajaran
dapat diatasi dengan media pembelajaran sederhana. Tentu saja untuk dapat
memperoleh pencapaian tujuan ini diperlukan kreativitas guru yang bersangkutan,
yaitu dengan memanfaatkan semaksimal mungkin setiap sumber daya yang mungkin
sebelumnya tidak dianggap sebagai sumber belajar yang ideal.
C) Berkurangnya
atensi siswa terhadap KBM. Pada waktu-waktu tertentu, siswa
dapat kehilangan fokus dan atensi (perhatian terhadap KBM) yang dilaksanakan
oleh guru. Untuk memperbaiki situasi demikian guru dapat saja menggunakan media
pembelajaran tertentu untuk kembali meraih perhatian siswa terhadap KBM.
Kehilangan fokus dan atensi terhadap pembelajaran tentu saja sangat berpengaruh
tidak hanya pada proses pembelajaran (KBM) yang sedang berlangsung, tetapi
tentu saja akan berimplikasi pada hasil belajar yang akan mereka capai.
4 d) Guru terlalu
lelah dan kehilangan gairah dalam mengajar. Guru adalah
manusia biasa yang sesekali dalam melaksanakan profesinya dapat kehilangan
semangat dan gairah. Biasanya faktor penyebabnya adalah karena guru terlalu
lelah dengan jadwal mengajar yang demikian padat ditambah tugas-tugas
keadministrasian dan pembimbingan siswa di luar jam mengajarnya yang rutin.
Untuk mengatasi hal ini tentu sangat baik bila guru mencoba menggunakan media
belajar atau sumber belajar yang dapat membantunya untuk mengemat energi dan
memudahkannya dalam memfasilitasi siswa agar belajarnya tidak terlalu besar
ketergantungannya kepada guru sebagai sumber belajar.
D. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang digunakan dalam pembelajaran
beraneka ragam. Seseorang guru harus dapat memilih salah satu media
pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan atau pemilihan media harus
disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Media pembelajaran dikelompokan menjadi tiga yaitu :
1. Media Audio
Media
audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan
para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio
adalah bentuk media audio. Pengguaan media audio dalam pembelajaran pada
umumnya untuk menyampaikan meteri ajaran tentang mendengarkan.
Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya
diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima,
media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata)
maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).
2. Media Visual
Media
visual adalah media yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yangf sering digunakan
oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media
visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (Project Visuals). Media yang dapat
diproyeksikan bisa berupa gambar diam (still
pictures) atau bergerak (mition
picture).
Adapun media yang tidak dapat diproyeksikan adalah
gambar yang disajikan secara fotografik, misalnya gambar tentang manusia,
binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan atau isi
pelajaran, yang akan disampaikan kepada siswa. Media yang diproyeksikan adalah
media yang menggunakan alat proyeksi (proyektor)
sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (screen).
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media
visual menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor,
karena melalui media ini perangkat lunak (soft
ware) yang melengkapi alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu bias cahaya
atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan.
3. Media
Audio-Visual
Sesuai
dengan namanya, media ii merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut
media pandang-dengar. Audio visual akan mejadikan penyajian bahan ajar kepada
siswa semakin mantap dan optimal. Selain itu, media dalam batas-batas terbentuk
dapat juga melakuka peran dan tugas guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti
oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan
kemudahan bagi bara siswa untuk belajar. Cotoh media audio visual, diantaranya
program vedio atau televisi, vedio atau televisi intruksional, dan program
slide suara (soundslide).
Media audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media
yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video
terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur
audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui
pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar
melalui bentuk visualisasi.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRESTASI BELAJAR
Prestasi belajar merupakan ukuran
keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan
oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan.
Pada dasarnya, faktor faktor yang
memengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor
dari dalam (intern) dan faktor dari
luar (ekstern).
1. Faktor
Internal
Faktor
internal adalah faktor yag berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai
berikut.
1) Kecerdasan
(inteligensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar
disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri degan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal
selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakala
perkembanga ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak
dengan anak lainya sehingga anak pada
usia tertentu sudah memiliki tigkat
kecrdasan lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayaya. Oleh karea itu,
jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam
kegiatan belajar megajar.
Tingkat intelegensi sangat menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang siswa,
semakin tinggi pula peluang untuk meraih pestasi yang tinggi.
2) Faktor Jasmaniah atau Faktor Fisiologis
Kondissi
jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan
belajar seseorang. Uzer dan Lilis megatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu
pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit,
cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar yang
membawa kelainan tingkah laku.
3) Sikap
Sikap
yaitu suatu kecendrungan untuk mereaksi
terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak
acuh. Sikap seseorang dapat dipegaruhi
oleh fakto pegetahuan, kebiasaa da keyakinan.
Dari
dalam diri siswa harus ada sikap positif (menerima) kepada sesama siswa atau
kepada gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkanya untuk belajar. Adapu
siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada sesama siswa atau guruya tidak
akan mempunyai kemauan untuk belajar.
4) Minat
Minat
menurut para ahlipsikologi adalah suatu kecendrungan untuk selalu memerhatikan
dan megingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini kerat kaitannya dengan
perasaan, terutama perasaan senang. Dapat dikatakan minat itu terjadi karea
perasaan senang terhadap sesuatu. Minat memiliki pengaruh besar terhadap pembelajaran.
Jika menyukai sesuatu mata pelajaran, siswa akan belajar denga senang hati
tanpa rasa beban.
Minat
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapt
memengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorag mempunyai minat yang tinggi
terhadap sesuatu, akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang
diingikannya dapat tercapai.
5) Bakat
Bakat
adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yag akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi
untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertetu sesuai dengan kapasitas
masing-masing.
Pengertian
tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleng Ngalim Purwanto (1986: 28)
bahwa bakatdalam hal ini, lebih dekat pengertiannya dengan kata attitude, yang berarti kecakapan yaitu
mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. Adapun kartono (1995: 2) menyatakan
bahwa bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk
dikembangkan melalui belajarakan menjadi kecakapan yang nyata.
Dari
pendapat diatas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang
sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Bakat memengaruhi
tinggi-rendahya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses
belajar, terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam
mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik.
6) Motivasi
Motivasi
adalah segala sesuatu yang medorong seseorang untuk melakuka sesuatu. Motivasi
dapat meetukan baik-tidaknya dalam mecapai tujuan sehingga semakin besar
kesuksesan belajarnya.
Kuat
lemahnya motivasi belajar turut memengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena
itu, motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yag berasal dari dalam diri
degan cara memikirkan masa depa yang penuh
tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
Motivasi
dalam belajar adalah faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk
melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana
cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula, dalam kegiatan
belajar mengajar, seorang aak didik akan berhasil jika mempuyai motivasi untuk
belajar.
Dalam
memberikan motivasi, guru harus berusaha mengarahkan perhatia siswa pada
sasaran tertentu. Denga adanya dorongan dalam diri siswa, akan timbul inisiatif
dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi
kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiata belajar dengan kehendak sendiri
dan belajar secara aktif.
2. Faktor
Eksternal
Faktor
eksteral terdiri atas dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan
nonsosial.
Yang
termasuk lingkungan soaial adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi,
teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan
lain-lain. Adapu yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung
sekolah, tempat tingal dan waktu belajar. Pegaruh lingkungan pada ummunya
bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu.
Menurut slameto (dalam Hamdani 1995:
60), faktor ekstern yang dapat memengaruhi belajar adalah keadaan keluarga,
keadaan sekolah dan linkungan masyarakat.
1) Keadaan
Keluarga
Keluarga
merupakan ligkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan
dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga
pedidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan
kecil , tetapi bersifat meentukan dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa,
negara, dan dunia. Ada rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa ama itu membuat seseorang terdorong
untuk belajar secara aktif karea rasa
aman merupakan salah satu kekuatan pendorong
dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
Oleh
karena itu, orangtua hedaknya meyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga.
Adapu sekolah merupakan pedidikan lanjutan. Peralihan pedidikan informal ke
lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orangtua dan guru sebagai pedidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak.
Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, ketika orangtua harus menaruh
perhatian yeg serius tentang cara belajar aak dirumah. Perhatia oragtua dapat
memberikan motivasi sehingga anak dapat belajar denga tekun. Hal ini karena
anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan yang baik unyuk belajar.
2) Keadaan Sekolah
Sekolah
merupakan lembaga pedidikan formal pertama yang sangat petig dalam menentukan
keberhasila belajar siswa. Oleh karena itu, lingkugan sekolah yang baik dapat
mendorong siswa utuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara
penyajian pelajaran, hubungan guru degan siswa, alat-alat pembelajaran, dan
kurikulum. Hubungan guru dan siswa yang kurang baik akan memengaruhi
hasil-hasil belajarnya.
Menurut kartono (dalam Hamdani 2010:
144), menyatakan bahwa guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yag akan
diajarkan dan memiliki tingkah laku yag tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu,
guru harus menguasai bahan pelajaran yang disajikan dan memiliki metode yang
tepat dalam mengajar.
3) Lingkungan Masyarakat
Disamping
orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam
sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi pribadi anak sebab
dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan
tempat ia berada.
Dapat
dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan
sehari-hari, seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan
kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seowa bertempat tinggal
disuatu lingkungan temanya yang rajin belajar, kemungkinan besar hal tersebut
akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan turut belajar sebagaimana
temanya.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Secara harfiah media berarti perantara atau pengatar,
yaitu perantara atau pengatar sumberpesan dengan penerima pesan sedangkan
prestasi belajar merupaka tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menolak, menerima dan informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar
mengajar.
Media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas
penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera serta
dapat dapat mengatasi sikap pasif siswa. Peranan media pembelajaran ada dua macam yaitu peranan media belajar
dalam KBM di kelas dan kegunaan media dalam situasi-situasi KBM tertentu. Jenis-jenis media pembelajaran terdiri dari media audio, audio visual, dan
media audio-visual.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada 2, yaitu faktor internal yang
terdiri dari kecerdasan, faktor jasmaniah, sikap, minat, bakat dan motivasi.
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari keadaan keluarga, keadaan sekolah da
lingkungan masyarakat.
B. SARAN
Diharapkan kepada para
pendidik untuk lebih memperhatikan penggunaan media yang cocok dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan
dapat mengatasi rendahya prestasi belajar yang dialami oleh siswa.
DAFTAR
PUSTAKA :
Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV.
Pustaka Setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar